Rabu, 27 September 2017

Ukuran Sling Dan Kekuatannya



Kawat Baja atau sling merupakan alat penting untuk membantu proses konstruksi Jembatan, crane, dan lain-lain. Sling mempunyai spesifikasi pada proses konstruksi, antara lain:  untuk mengangkat (Lift), menahan dan menggantung material konstruksi, sling sebagai alat bantu angkat, dalam penggunaannya sangat tergantung pada berat beban, atau material yang akan di angkat. Sehingga sling menjadi komponen penting, yang membutuhkan perhitungan pada  kekuatan dan perhitungan yang cermat, sehingga tali kawat baja tersebut akan aman untuk digunakan, untuk memenuhi standar tersebut, maka harus dilakukan pengamatan secara cermat untuk ukuran Sling dan kekuatannya , juga pada proses pembuatannya, mulai dari penyediaan bahan atau material pokok, proses pembuatan yang benar, hingga produk yang sudah jadi bahkan perawatannya harus diperhatikan. Sehingga ukuran Sling dan kekuatannya bisa konsisten daya tahan nya. Untuk membuat sling, pastilah akan membutuhkan biaya mahal, pada setiap tahunnya. Mulai dari proses pembuatan dan  penggunaannya, hingga menemukan metode terbaru dalam pembuatan dan cara penggunaanya. Sling memang sangat rentan untuk mengalami kerusakan. Biasanya kerusakan terjadi karena kesalahan pada penggunaan dan perawatannya, dan pemilihan ukuran Sling dan kekuatannya yang baik dan benar, dan yang harusnya dilakukan secara berkala, minimal menjaga kebersihan dan pelumasan pada sling.
Pengawasan maupun perawatan pada tali Sling harus dimuat dalam Standard Operating Procedure (SOP) dan disesuaikan dengan praktek atau kondisi di lapangan, dimana  tali kawat baja tersebut digunakan, harus diperhatikan lokasi atau lingkungan, dan  jenis Sling yang digunakan. Dan pengecekan secara rutin. Biasanya kerusakan pada Sling meliputi: tali putus, berkarat, aus, pengecilan diameter/ pemanjangan untaian, indikasi kerusakan akibat salah penggunaan seperti terjepit, terpukul, tersayat,  atau perubahan struktur pada Sling, contohnya: perubahan kebulatan, regangan pintalan, kebengkokan kawat, dll. Dengan mengetahui hal tersebut, maka penting sekali untuk mengetahui penggunaan maksimum Sling. Biasanya kerusakan pada tali Sling disebabkan oleh hal-hal dibawah ini:

1. Tegangan : Yaitu putusnya tali Sling, disebabkan oleh beban yang diterima Sling terlalu besar hingga melebihi kekuatan sling tersebut. ditambah dengan faktor lain, seperti abrasiv dan korosi.  Pengangkatan yang terjadi secara tiba-tiba juga menghasilkan tegang pada Sling. Sehingga sering terjadi beban kejut  dan akibatnya Sling menjadi kendor.
  
2. Keausan : Sling putus disebabkan terjadinya penipisan pada permukaan tali Sling yang kontak langsung dengan peralatan lainnya. Keausan akan terkonstrasi pada  bagian yang mengalami gesekan secara terus menerus.

3. Kelelahan : Sling putus dikarenakan terlalu sering digunakan. Hingga tali sling tersebut akan hancur, hal ini terjadi kerena tali sling sering tertekuk sehingga elastisitasnya melebihi batas maksimumnya.

4. Korosi : Permukaan tali sling mengalami korosi pada bagian dalam tali sling sangat sulit diketahui penyebabnya. Korosi merupakan bagian paling berbahaya karena dapat merusak tali sling dari dalam, Jika pelumasan tidak sampai ke inti dan dibiarkan mengering akan menyebabkan kerapuhan dan berpengaruh pada kekuatan dalam menopang strand.
  5. Tersayat : Tali sling yang tersayat umumnya dikarenakan terjepit diantara dua komponen dimana tali sling terus bergerak,  kondisi ini terjadi karena loncatan  tali sling, keluar dari jalurnya seperti tali sling tidak berada dalam alur sheave atau drum.

Belum ada aturan atau standar yang tepat, yang dapat menjelaskan berapa lama umur atau daya tahan tali Sling. Namun dengan  melakukan penelitian secara mendalam  dengan metode yang tepat, serta menitik beratkan variabel penelitian pada faktor keselamatan, dan faktor ekonomi. serta pendekatan praktis di setiap peralatan,  maka pertanyaan diatas dapat benar-benar terjawab. Yaitu kapan tali sling diganti berdasarkan pertimbangan aspek keselamatan dan aspek ekonomi.

SWL adalah Safe Working Load  atau dalam Bahasa  Indonesia disebut Beban Kerja Aman untuk sebuah Sling, harus diingat secara spesifik.

       SWL = Kekuatan Putus Tali (Breaking Strength)
                      Faktor keamanan (Safety  Factor)


Daftar Kekuatan Putus Tali


Rope Diameter (mm)
Rope Diameter (inch)
Approx Weight
Kg/100 m
Nominal Breaking Strength
180 kgf/m
FC
IWRC
FC
IWRC
8
5/16
21.5
24.3
3540
3813
9
3/8
27.2
30.7
4480
4825
10
-
33.6
38.0
5530
5958
11
7/16
40.0
45.9
6690
7209
12
-
48.4
54.7
7970
8579
13
½
56.8
64.2
9350
10069
14
9/16
65.8
74.4
10800
11677
16
5/8
86.0
97.2
14200
15252
18
11/16
112.0
123.0
17904
19303
19
¾
124.0
137.0
19948
21508
22
7/8
167.0
183.0
26745
28837
24
15/16
199.0
218.0
31829
34318
25
1
216.0
237.0
34537
37227
28
1-1/3
271.0
297.0
43323
46710
32
1-1/4
354.0
389.0
56586
61009
36
1-3/8
448.0
493.0
71600
77418
38
1-1/2
500.0
550.0
79900
86290
40
-
554.0
609.0
88500
95580
44
1-3/4
670.0
737.0
107000
115580






FC           =  Fiber Core
IWRC     =  Independent Wire Rope Core