Selain air, uap, gas, dan air, tenaga
surya atau matahari juga bisa dijadikan sumber energi pembangkit lisrik. Dalam
pembangkit listrik tenaga surya, atau PLTS, ada alat khusus berupa panel lensa
atau cermin yang bertugas untuk menangkap sinar matahari. Sinar matahari itu
lalu dikumpulkan, menjadi panas yang bisa digunakan untuk menggerakkan
generator. Dan generator itulah yang lalu menghasilkan listrik. Alat listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya
menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara,
yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan
pemusatan energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya
menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi
surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak
untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.
Sistem pemusatan energi surya (concentrated solar power, CSP)
menggunakan lensa atau cermin dan sistem pelacak untuk memfokuskan energi
matahari dari luasan area tertentu ke satu titik. Panas yang terkonsentrasikan
lalu digunakan sebagai sumber panas untuk pembangkitan listrik biasa yang
memanfaatkan panas untuk menggerakkan generator. Sistem cermin parabola, lensa
reflektor Fresnel, dan menara surya adalah teknologi yang paling banyak
digunakan. Fluida kerja yang dipanaskan bisa digunakan untuk menggerakan generator
turbin uap konvensional atau menjadi media penyimpan panas.
Sel
surya atau sel fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun
1880 oleh Charles Fritts. Pembangkit listrik tenaga surya tipe fotovoltaik
adalah pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek
fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan,
lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N
di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan
elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton
mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini
adalah arus listrik. Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 2×1
MW terletak di Pulau Bali, tepatnya di dearah Karangasem dan Bangli. Namun pada saat ini penggunaan tenaga
matahari (solar panel) masih dirasakan mahal karena tidak adanya subsidi.
Listrik yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi.
Bayangkan pengusahaan/ penambangan minyak tanah, batubara (yang merusak
lingkungan), pembuatan pembangkit tenaga listrik uap, distribusi tenaga
listrik, yang semuanya dibangun dengan biaya besar. Adapun kelebihan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya antara lain adalah: Energi yang terbarukan, atau tidak pernah
habis, Bersih, ramah lingkungan, Umur panel sel surya panjang dalam arti dapat menjadi investasi jangka
panjang, Praktis, tidak memerlukan perawatan, dan di Indonesia sendiri sangat cocok mengingat Indonesia berada di daerah tropis.
Solar
panel sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya, mengubah sinar
matahari menjadi tenaga listrik. Umumnya kita menghitung maksimun sinar
matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga
listrik pada pagi - sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik dapat
digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari. Karena pembangkit
listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan
yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:
- Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
- Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
- Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
Dalam
nilai ke-ekonomian, alat listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi,
dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator
listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan,
perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai
ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit
listrik tenaga surya dengan panel surya memiliki daya tahan 20 - 25 tahun.
Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 - 5 tahun. Untuk
instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen
sebagai berikut:
- Solar panel
- Charge controller
- Inverter
- Battery
Tidak ada komentar:
Posting Komentar