Kamis, 30 November 2017

Jaringan Listrik Bawah Tanah



Kabel merupakan media penghantar listrik yang paling aman. Proses instalasi kabel tidak boleh dilaksanakan secara asal-asalan. Terdapat beberapa aturan mengenai tata cara pemasangan kabel yang tepat. Tujuannya untuk menjamin keamanan kabel tersebut, membuat usia pakainya awet, serta memudahkan pekerja dalam melakukan perbaikan instalasi kabel di masa yang akan datang. Selain itu, faktor estetika dengan memasang kabel secara rapi juga penting untuk diperhatikan. Ada kalanya kita harus memasang kabel dengan menanamkannya di bawah permukaan tanah. Misalnya di area pusat kota yang menuntut keindahan lingkungan atau pemukiman padat penduduk yang sudah terlalu banyak terdapat instalasi kabel listrik. Hal tersebut biasa juga disebut membuat jaringan listrik di bawah tanah. Perlu Anda ketahui, pemasangan kabel di bawah tanah membutuhkan kabel yang konstruksinya telah dirancang khusus untuk dipasang di bawah permukaan tanah, istalasi kabel listrik di bawah tanah tidak bisa menggunakan sembarang kabel listrik. Jaringan listrik bawah tanah selalu mengandalkan kabel tanah tanam langsung. Kabel ini merupakan kabel yang mempunyai konstruksi khusus untuk dipasang di bawah permukaan tanah. Proses pemasangan kabel tersebut dilakukan dengan menanamkannya secara langsung di bawah permukaan tanah. Kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standarisasi yang berlaku. 

Sebenarnya mengenai jaringan listrik, bila ditinjau dari pemasangannya, saluran distribusi dibagi menjadi dua kategori, yaitu : saluran udara, dan saluran bawah tanah. Namun mari kita fokuskan pembahasan ini pada jaringan listrik bawah tanah. Jaringan listrik saluran bawah tanah atau Underground cable merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanamkan di dalam tanah. Saluran distribusi seperti ini biasanya dikhususkan untuk pemasangan jaringan listrik di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun jaringan alat listrik bawah tanah ini juga memilik kekurangan, yaitu mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya. Sedangkan berbicara mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari jaringan listrik bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia. Jenis kabel bawah tanah yang digunakan pun banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru. Selain itu ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan. Bila dibandingkan dengan jaringan listrik saluran udara, tentu saja biaya investasi pembangunan jaringan listrik bawah tanah akan jauh lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara.
Pembahasan selanjutnya, saya akan membahas tentang kabel listrik yang biasa digunakan dalam instalasi listrik bawah tanah. 

         Di Indonesia sendiri kabel listrik yang ditanam oleh PLN di bawah tanah, biasanya menggunakan kabel listrik bawah tanah buatan dalam negeri, atau secara istilah sering disebut dengan kabel  “Made in Indonesia”. Produsennya adalah PT Kabel Metal Indonesia Wire & Cable Tbk. PT tersebut cukup lama bergelut di bidang industri kabel di Indonesia. Contohnya bisa dilihat pada Pekerjaan SKTT 150 kV Marunda Kalibaru yang adalah upaya PLN yang telah memaksimalkan komponen dan produksi material dari dalam negeri, dimana kabelnya diproduksi oleh PT Kabel Metal Indonesia Wire & Cable Tbk. Pembahasan tentang kabel listrik tersebut diatas menjadi penutup artikel saya tentang jaringan listrik bawah tanah. Semoga anda puas dengan artikel ini. Dan jangan lupa baca artikel saya yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar