Rabu, 06 Desember 2017

Gambar Jaringan Listrik Rumah



Gambar jaringan listrik rumah adalah hal yang sangat penting dan berdampingan dengan pembangunan rumah. Biasanya arsitek yang membangun rumah juga membuat gambar jaringan listrik rumah, karena listrik merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi setelah seseorang selesai membangun sebuah rumah. Oleh sebab itu diperlukan yang namanya instalasi listrik atau pemasangan listrik di rumah. Sebelumnya perlu anda ketahui bahwa listrik yang terpasang di rumah adalah listrik jenis AC (listrik bolak-balik) 1 fasa 220 volt. Oleh karena itu hanya perlu dua kabel yakni kabel VCC dan ground. Berbeda dengan listrik 3 fasa yang harus menggunakan 3 kabel dalam instalasinya. Selain itu ada PUIL. PUIL adalah ketentuan atau persyaratan teknis yang diterapkan di Indonesia, dengan mengacu kepada standard internasional, dan dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik. Satu hal yang tidak boleh kita abaikan adalah koneksi grounding harus dipastikan tidak terputus sampai ke peralatan listrik yang kita gunakan sehari-hari. Dari MCB Box atau kWh meter, kabel grounding yang berwarna hijau-kuning ini bersama dengan kabel phase dan netral akan melewati seluruh instalasi listrik rumah dan akhirnya terkoneksi di stop kontak.

Grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding pada instalasi jaringan listrik adalah sebagai pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum Instalasi Listrik, saat ini edisi terakhir adalah tahun 2000), grounding dipakai sebagai istilah pembumian, dan memiliki pengertian sebagai “penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu”. Kabel grounding secara umum terkoneksi di kWh meter PLN. Pada saat pemasangan kWh meter, petugas PLN yang melakukan pemasangan instalasi grounding dan juga menyambung kabel grounding di dalam kWh meter tersebut. Dalam hal ini petugas PLN akan memastikan grounding terpasang dengan benar. Karena kWh meter adalah milik PLN dan disegel. Tetapi, sering juga perumahan yang dibangun memasang sendiri instalasi grounding, dengan menggunakan jasa kontraktor instalasi listrik, sebelum PLN memasang kWh meter-nya. Dan kemudian saat kWh meter dipasang, petugas PLN akan menyambung koneksi grounding tersebut di kWh meter. Untuk sistem koneksi grounding di kWh meter, terminal grounding akan dihubungkan dengan terminal netral. Sistem grounding di kWh meter akan disambungkan menggunakan kabel grounding dari kabel NYM  masuk ke MCB Box.




Contoh Instalasi Grounding Rumah

Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Sistem grounding yang terpasang ada dua macam yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir. Dua system grounding ini memang harus dipisahkan pemasangannya dan berjarak paling tidak 10 m.

·                       Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh meter PLN.
Komponen instalasi grounding adalah sebagai berikut :

  •  Grounding rod, yaitu batang grounding yang ditanam di dalam tanah. Terdiri dari pipa galvanis medium ¾”, kawat tembaga BC berdiamater 16 mm2, Dan dilengkapi dengan “splitzen” yang dikencangkan dengan baut. Panjang grounding rod ini biasanya antara 1.5 m s/d 3 m.

  •     Pipa PVC, yang digunakan sebagai selubung (konduit) dari kabel grounding yang ditanam dalam dinding / tembok atau untuk jalur kabel penangkal petir.


Semoga dengan pemaparan yang sederhana ini, anda lebih memahami pentingnya gambar jaringan listrik rumah. Sebagai penutup saya akan memberikan contoh gambar jaringan instalasi listrik rumah di bawah ini:


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar