Gambar jaringan listrik rumah adalah
hal yang sangat penting dan berdampingan dengan pembangunan rumah. Biasanya
arsitek yang membangun rumah juga membuat gambar jaringan listrik rumah, karena
listrik merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi setelah seseorang
selesai membangun sebuah rumah. Oleh sebab itu diperlukan yang namanya
instalasi listrik atau pemasangan listrik di rumah. Sebelumnya
perlu anda ketahui bahwa listrik yang terpasang di rumah adalah listrik jenis
AC (listrik bolak-balik) 1 fasa 220 volt. Oleh karena itu hanya perlu dua kabel
yakni kabel VCC dan ground. Berbeda dengan listrik 3 fasa yang harus
menggunakan 3 kabel dalam instalasinya. Selain itu ada PUIL. PUIL
adalah ketentuan atau persyaratan teknis yang diterapkan di Indonesia, dengan
mengacu kepada standard internasional, dan dibuat sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik. Satu hal yang tidak boleh kita abaikan
adalah koneksi grounding harus
dipastikan tidak terputus sampai ke peralatan listrik yang kita gunakan
sehari-hari. Dari MCB Box atau kWh meter, kabel grounding yang berwarna hijau-kuning ini bersama dengan
kabel phase dan netral akan melewati seluruh instalasi listrik rumah dan
akhirnya terkoneksi di stop kontak.
Grounding adalah suatu jalur
langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumi.
Dipasangnya koneksi grounding pada
instalasi jaringan listrik adalah sebagai pencegahan terjadinya kontak antara makhluk
hidup dengan tegangan listrik berbahaya yang terekspos akibat terjadi kegagalan
isolasi. Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum Instalasi Listrik, saat ini
edisi terakhir adalah tahun 2000), grounding dipakai sebagai istilah pembumian,
dan memiliki pengertian sebagai “penghubungan
suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari
sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu”. Kabel grounding secara umum terkoneksi
di kWh meter PLN. Pada saat pemasangan kWh meter, petugas PLN yang melakukan
pemasangan instalasi grounding dan
juga menyambung kabel grounding di
dalam kWh meter tersebut. Dalam hal ini petugas PLN akan memastikan grounding terpasang dengan
benar. Karena kWh meter adalah milik PLN dan disegel. Tetapi, sering juga
perumahan yang dibangun memasang sendiri instalasi grounding, dengan menggunakan jasa kontraktor instalasi
listrik, sebelum PLN memasang kWh meter-nya. Dan kemudian saat kWh meter
dipasang, petugas PLN akan menyambung koneksi grounding tersebut di kWh meter. Untuk sistem koneksi grounding di kWh meter, terminal
grounding akan dihubungkan dengan terminal netral. Sistem grounding di kWh meter
akan disambungkan menggunakan kabel grounding dari kabel NYM
masuk ke MCB Box.
Contoh Instalasi Grounding Rumah
Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut :
·
Sistem grounding yang terpasang ada dua macam yaitu untuk
instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir. Dua system grounding ini memang harus
dipisahkan pemasangannya dan berjarak paling tidak 10 m.
·
Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh
meter PLN.
Komponen instalasi grounding adalah sebagai berikut :
- Grounding rod, yaitu batang grounding yang ditanam di dalam tanah. Terdiri dari pipa galvanis medium ¾”, kawat tembaga BC berdiamater 16 mm2, Dan dilengkapi dengan “splitzen” yang dikencangkan dengan baut. Panjang grounding rod ini biasanya antara 1.5 m s/d 3 m.
- Pipa PVC, yang digunakan sebagai selubung (konduit) dari kabel grounding yang ditanam dalam dinding / tembok atau untuk jalur kabel penangkal petir.
Semoga dengan pemaparan
yang sederhana ini, anda lebih memahami pentingnya gambar jaringan listrik rumah.
Sebagai penutup saya akan memberikan contoh gambar jaringan instalasi listrik
rumah di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar