Kamis, 28 Desember 2017

Instalasi Listrik Apartment

Apartemen adalah suatu ruang atau rangkaian ruang yang dilengkapi dengan fasilitas serta perlengkapan rumah tangga dan digunakan sebagai tempat tinggal. Sehingga dapat disimpulkan definisi apartemen adalah sebuah bangunan bertingkat yang terdiri beberapa unit yang berupa tempat tinggal, yang terdiri dari kamar keluarga, kamar tidur, kamar mandi,dan dapur. Apartment hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. Suatu gedung apartemen dapat memiliki puluhan bahkan ratusan unit apartemen. Istilah apartemen sering digunakan secara luas di Amerika Utara, sementara istilah flat digunakan di negara Inggris dan negara-negara persemakmuran. Yang membedakan apartment dengan hunian lainnya adalah terletak pada fasilitas. Karena fasilitas pada apartemen merupakan keunggulan dibandingkan dengan model hunian lainnya, maka pengembang apartment harus menyediakan berbagai fasilitas, seperti pusat kesehatan dan kebugaran sebagai contoh: kolam renang, fitness center, jogging track dan masih banyak lagi. Seperti pusat perbelanjaan, mini market, restoran, tempat parkir yang luas, taman bermain anak-anak, atm dan banking, keamanan Seperti security, CCTV & Access card.


 Berdasarkan pembangunan nya, ada beberapa aspek yang harus diperhatikkan dalam membangun apartment. Karena membangun apartemen berbeda dengan membangun rumah. Dalam membangun apartemen harus memilih developer yang sudah berpengalaman dan diketahui track recordnya agar tidak terjadi gagal bangun ataupun hal lain yang tidak di inginkan. salah satu pengembang yang sudah memiliki track record dalam proyek listrik, bangunan, dan hunian apartment adalah AGUNG SEDAYU GROUP. Perbedaan lainnya, apabila kita membeli sebuah rumah, maka kita akan mendapat SHM (Surat Hak Milik). SHM adalah surat kepemilikan yang terkuat, tidak ada batas waktu, dan dapat diwariskan turun temurun. Perbedaannya adalah jika kita membeli sebuah apartemen maka kita akan mendapat sertifikat HGB (Hak Guna Bangunan). HGB ada batasan waktunya sampai 20 tahun. Dan terdapat  dua buah sertifikat HGB,  HGB murni dan HGB diatas HPL (Hak Pengelolaan Lahan). Bedanya jika HGB murni berarti tanah tersebut milik developer, jika setelah sertifikat HGB habis maka bisa diperpanjang. Namun jika HGB di atas HPL berarti tanah tersebut bukan milik Developer melainkan kerjasama developer dengan pihak lain sebagai pemilik tanah. Setelah jangka waktu kerjasama habis maka hak bangunan dan tanah menjadi hak pemilik tanah.

Selain beberapa hal yang harus diperhatikkan diatas. Yang paling penting adalah instalasi listrik apartment. Karena apartment menyediakan fasilitas yang beragam, dan tentu saja seluruh fasilitas tersebut memerlukan tenaga listrik. Maka memerlukan suplai listrik yang sesuai dengan fasilitas yang ada. Pada prinsipnya jaringan listrik apartment sama dengan instalasi listrik gedung bertingkat. Yang harus diketahui adalah jalur kelistrikan gedung bertingkat. Yang pada umumnya jalur kelistrikan gedung-gedung besar, gedung bertingkat yang mempunyai supllay PLN dengan gardu tersendiri, seperti berikut ini: Gardu PLN 20 kV, dilengkapi AMR (Automatic Meter Reading) sebagai pembaca pemakaian listrik. Cubicle atau Switch Gear, sebagai pemutus listrik antara gardu PLN dengan Trafo

            Trafo, berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 50kV menjadi tegangan 380V. Trafo sendiri dapat menggunakan trafo jenis kering atau trafo basah yang menggunakan pendinginan minyak. Ruangan Trafo sebaiknya diberikan sirkulasi udara yang baik, atau diberikan pendingin ruangan, karena sifat kerja Trafo yang menerima beban pemakaian sehingga menghasilkan panas. Genset, berfungsi sebagai back up power pada saat supplay listrik dari PLN terputus. Lalu MDB (Main Distribution Board), MDP (Main Distribution Panel)atau PUTR (Panel Utama Tengangan Rendah), semuanya memiliki fungsi yang sama, yaitu panel yang berfungsi sebagai panel yang membagi beban untuk kelompok-kelompok beban utama yang nantinya akan dibagi lagi pada panel-panel yang lebih kecil sesuai kebutuhan pemakaian.

Ada juga Panel ME (Mechanical Electrical) Low Voltage (220V AC) yang penggunaannya meliputi penerangan, stop kontak utilitas, dan fan-fan koridor, dan Panel Very Low Voltage (12V-24VDC) yang penggunaannya meliputi Fire Alarm system, Paging, Telepon, MATV, dan Interphone (Intercom). Untuk hal yang berhubungan dengan limbah, ada Sewage Treatment Plant, adalah Instalasi Pengolahan Limbah Domestik dan Air Kotor. Yang di maksud limbah domestik di sini adalah air buang yang dihasilkan dari pembuangan bekas cucian piring (Kitchen zink) dan air bekas mandi, sedangkan limbah air kotor adalah buangan air bekas air kecil atau air besar yang melalui closet. Awal mulanya buangan limbah domestik dan air kotor yang berasal dari unit-unit apartemen tersebut dialirkan melalui pipa-pipa yang biasa kita sebut sebagai Instalasi air kotor dan berakhir ujung di pipa keluar yang kita sebut Head End.  Juga ada Bar screen yaitu wadah penampung awal yang berfungsi untuk menyaring kotoran kasar agar kotoran tersebut tidak sampai masuk ke dalam sistem pengolahan karena dikhawatirkan dapat masuk atau menyumbat ke dalam impeler motor. Setiap saat terutama pada jam-jam sibuk pemakaian air misalnya pada pagi hari dimana orang-orang/penghuni memakai air bersamaan untuk mandi pagi atau sore hari saat orang pulang kerja, bar screen ini harus dibersihkan agar bar screen tidak tersumbat dan kotoran kasar terjatuh ke tangki penghambat lemak (Grease trap).

Grease trap terdiri dari beberapa tangki yang terhubung dan berhubungan pada sisi bawah. Mengapa pada tangki grease trap ini dibuat lubang pengubung antar tangki di sisi bawah. Seperti kita ketahui berat jenis lemak lebih ringan dari berat jenis air sehingga lemak akan mengambang di permukaan air. Lemak ini harus dibersihkan dan diangkat dari tangki setiap kunjungan pengecekan. Dengan demikian lemak tidak berpindah ke tangki selanjutnya. Memang alat – alat listrik diatas adalah sebuah keharusan yang harus dipasang dalam instalasi listrik apartment. Namun masih banyak lagi alat listrik yang belum disebutkan di atas, karena masih banyak profil alat instalasi listrik dalam apartment. Tapi mudah – mudahan ada gambaran bagi anda tentang instalasi listrik apartment.


Minggu, 17 Desember 2017

Konfigurasi Jaringan Listrik Yang Paling Baik



Berdasarkan konfigurasi jaringan, maka sistem jaringan distribusi dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam jenis, yaitu sistem jaringan distribusi seperti radial, loop dan spindel. Untuk mengetahui konfigurasi jaringan listrik yang paling baik, maka anda harus memperhatikkan penjelasan jenis konfigurasi jaringan listrik, karena sistem distribusi jaringan tegangan menengah, seperti yang sudah dijelaskan memiliki beberapa jenis konfigurasi jaringan, dimana masing-masing konfigurasi jaringan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan bentuk dan polanya, tipe sistem jaringan distribusi primer dapat dibagi menjadi sebagai berikut:

A. Sistem Jaringan Distribusi Radial 

Bentuk jaringan listrik ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber dari jaringan itu dan dicabang-cabangkan ke titik-titik beban yang dilayani. Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan-pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif besar dan saluran cabang-cabangnya makin keunjung dengan arus beban yang lebih kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula. Spesifikasi dari jaringan bentuk radial ini adalah :
  1. Bentuknya sederhana.
  2. Biaya investasinya murah.
  3. Kualitas pelayanan dayanya relatif jelek, karena rugi tegangan dan rugi daya yang terjadi pada saluran relatif besar.
  4. Kontinuitas pelayanan daya kurang terjamin sebab antara titik sumber dan titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran tersebut mengalami gangguan maka akan mengalami “black out” secara total.
Untuk melokalisir gangguan pada bentuk radial ini biasanya dilengkapi dengan peralatan pengaman, fungsinya untuk membatasi daerah yang mengalami pemdaman total, yaitu daerah saluran sesudah atau dibelakang titik gangguan selama gangguan belum teratasi.  






B. Sistem Jaringan Distribusi Loop
Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan rangkaian saluran membentuk ring, yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena drop tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil. Secara umum, sistem jaringan tipe ini sudah mempunyai sistem keandalan dan kontinuitas yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan tipe radial. Hal ini dikarenakan jumlah sumber dan penyulang yang ada pada suatu jaringan adalah lebih dari satu buah. Keunggulan dari sistem saluran ini adalah kontinyuitas penyaluran daya listrik cukup tinggi serta tingkat keamanan dan keandalan yang lebih baik. Sedangkan kelemahan dari sistem saluran ini adalah biaya invastasi dan pemeliharaan yang relatif mahal.





C.  Sistem Jaringan Distribusi Spindel 

Jaringan distribusi spindel merupakan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) yang penerapannya sangat cocok di kota-kota besar. Sistem jaringan distribusi speindel sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan antara lain :
  1. Peningkatan keandalan atau kontinuitas pelayanan sistem.
  2. Menurunkan atau menekan rugi-rugi akibat gangguan.
  3. Sangat baik untuk mensuplai daerah beban yang memiliki kerapatan beban yang cukup tinggi.
  4. Perluasan jaringan mudah dilakukan.
  5. Sistem ini cocok untuk melayani kota-kota besar dimana beban tersebar dimana-mana.
Sistem jaringan distribusi primer sistem spindle merupakan modifikasi dari sistem lingkar (loop/ring) yang terdiri dari beberapa sistem radial. Sistem ini terdiri dari beberapa penyulang, masing-masing penyulang berpangkal pada satu gardu induk dan ujung-ujungnya akan terhubung di gardu hubung (GH). Penyulang-penyulang tersebut dabagi menjadi dua jenis yaitu :
  1. Penyulang kerja/working feeder. Merupakan penyulang yang dioperasikan untuk mengalirkan daya listrik dari
    sumber sampai ke konsumen, sehingga penyulang ini dioperasikan dalam keadaan bertegangan dan sudah dibebani.

  1. Penyulang cadangan/express feeder. Merupakan penyulang yang menghubungkan gardu induk langsung ke gardu hubung, dan tidak dibebani oleh gardu-gardu distribusi. Pada operasi normal, penyulang ini tidak dialiri arus-arus beban dan hanya berfungsi sebagai penyulang cadangan untuk menyuplai penyulang yang mengalami gangguan melalui gardu hubung.




Berdasarkan paparan diatas setelah anda mengetahui jenis jenis konfigurasinya, maka anda sendiri yang harus memutuskan yang mana, dan harus memakai kabel listrik dan komponen listrik yang seperti apa serta yang mana konfigurasi jaringan listrik yang paling baik.


Senin, 11 Desember 2017

Mengapa Jaringan Listrik Rumah Memakai Rangkaian Paralel



Selama ini kita mengenal dua macam susunan dasar dari rangkaian listrik, yaitu susunan atau rangkaian seri dan rangkaian paralel.  Rangkaian listrik di rumah-rumah biasanya dihubungkan secara parallel. Namun mengapa jaringan listrik rumah memakai rangkaian pararel?. Jika itu pertanyaan yang akan kita bahas pada artikel ini, izinkan saya memaparkan sebuah contoh : pada saat saya mematikan lampu ruang tamu, lampu kamar saya masih tetap menyala. Prinsip rangkaian parallel adalah bila salah satu lampu mati, lampu yang lain akan tetap menyala. Tetapi pada kamar mandi dan dapur saya, rangkaian listrik dibuat seri. Jadi pada saat saya menyalakan lampu dapur otomatis lampu kamar mandi menyala sebaliknya saat saya mematikan lampu dapur otomatis lampu kamar mandi mati.

Rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus dan tegangan disetiap titiknya selalu sama. Alat elektronik ( hampir semua ) bekerja berdasarkan tegangan tertentu ( red. 220V) , artinya agar dapat bekerja baik, alat elektronik harus bekerja pada tegangan 220V, bila rangkaian rumah tangga menggunakan rangkaian seri maka tegangan di setiap titik tidak sama, sehingga bila dirangkai seri alat elektronik yang kita gunakan tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada rangkaian paralel bila 1 rangkaian mati rangkaian yang lain masih dapat menyala. Karena rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus.  Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.

Sifat-sifat Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:


  •   Tegangan pada masing-masing beban jaringan listrik sama dengan tegangan sumber.

  •  Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.



  •   Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)



  •   Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.


Sedangkan prinsip dalam Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:
·        

  •    Seper hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan paralelnya.

  • Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.


Jadi jawaban jelas untuk pertanyaan mengapa jaringan listrik rumah memakai jaringan listrik pararel, itu jelas karena jaringan listrik pararel atau rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus dan tegangan disetiap titiknya selalu sama. Alat elektronik ( hampir semua ) bekerja berdasarkan tegangan tertentu ( red. 220V) , artinya agar dapat bekerja baik, alat elektronik harus bekerja pada tegangan 220V, bila rangkaian rumah tangga menggunakan rangkaian seri maka tegangan di setiap titik tidak sama, sehingga bila dirangkai seri alat elektronik yang kita gunakan tidak dapat berfungsi dengan baik, dan pada rangkaian paralel bila 1 rangkaian mati rangkaian yang lain masih dapat menyala. Saya pikir itu jawaban yang dapat disimpulkan dari pembahasan diatas. Sampai disini pembahasan kita soal jaringan listrik pararel, terima kasih.